Minggu, 23 Mei 2010

gone with the wind...

kenangan biarkan terusir
seperti jejak di pasir
lalu bersama angin yang hadir
masa kini biarkan mengalir
dari hulu ke hilir
hingga tercapai tujuan akhir...

Tuhan, ijinkan aku mati hari Jum'at

tiap kali mendengar tentang kemulian hari Jum’at
keutamaan meninggal pada hari jum’at
hati berbunga mengingat janji Tuhan begitu indah

namun siapalah aku
berani berharap dapat kemuliaan itu
bukan, bukannya aku berputus asa atas rahmatMu
aku sadar telah menyiakan waktu
hanya sesaat kulewatkan tuk mengkaji kitabMu
sedikitnya wirid lantunkan AsmaMu
seringnya keluh lupakan syukur nikmatMu
terbatasnya untaian salam sholawat keatas RasulMu
tipisnya tabungan puasa sholat sunnatku
bahkan meski sadar ‘bb’ku di atas normal
berat mengikuti sunnah nabiMu tuk menyedikitkan makan
lemah hati bengkok niat tak lurus amal

ya Rabb,
demi rasa takut kepadaMu
cinta kepada kekasihMu
pengangungan terhadap ahli ilmu
aku mohon padaMu dengan mengharap syafaat kekasihMu
jauhkan siksa sakaratul maut, siksa kubur dan siksa neraka
matikan aku pada hari Jum’at, agar
segala kemudahan dan keindahan terjanji dapat kunikmati
amien ...

Jumat, 21 Mei 2010

PEREMPUAN MEMILIH.....

Aku baru saja diberi tahu suami bahwa ada berita di sebuah media.com tentang 3 orang gadis yang menawarkan keperawanannya. Kata pertama yang keluar dari mulutku adalah ”bodoh”. Ya, betapa bodohnya orang yang percaya bahwa mereka still virgin. Kalo mereka emang masih orisinal kayaknya gak bakalan dech mereka ngiklanin diri kayak gitu. Apalagi di jaman ini ketika issu keperawanan dapat diakali, entah operasi reparasi maupun penggunaan alat bantu pada perempuan hingga bila terjadi hubungan badan terciptalah noda merah itu.

Aku jadi ingat serial drama mandarin ”putri huan zhu”. Ketika sang putra mahkota terpaksa menikah lagi karna istri pertama tak jua memberi kturunan, maka sebagai bukti pengantin baru telah bersebadan, darah yang terpecik di secarik kain putih yang akan dipamerkan kepada para tetua berasal dari darah jari pengantin perempuan yang sengaja dilukai guna mendapat percikan keramat itu... sebuah kebohongan yang manis, jalan keluar bagi sistem yang berlaku saat itu.

Hanya orang berpikiran picik yang dengan naif menuntut orisinalitas perempuan sementara kebanyakan laki tlah melewatkan waktu dengan meniduri beberapa perempuan lain sepanjang kehidupannya.

Aku yang berusaha memandang segala sesuatunya dengan logika, pernah bikin pernyataan yang sulit di terima orang sekitarku. Bahwasanya kutak peduli apapun yang tlah dilakukan orang yang kelak kupilih sebagai suamiku di masa lalunya, selagi semua itu tak berbekas, dia tidak mengidap penyakit kelamin. Mengapa syarat ini pentimg? Tentu saja semua karna ini karna pertimbangan faktor regenerasi. Siapapun tak ingin punya anak tak sempurna bukan semata karna pemberian Tuhan apa adanya tapi lebih karena kesalahan orang tua. Kalaupun ternyata aku mendapat calon suami yang relatif baik (merokok pun dia tak pernah) ini adalah karunia Tuhan terhadapku, setimpal dengan nilaiku di mataNya.

Banyak prinsipku lain yang sulit diterima teman yang kebetulan aktivis gender: aktualisasi diri nggak harus dengan kerja, aku ingin jadi ibu rumah tangga biasa dan tidak menentang poligami. Menurut mereka ini adalah pandangan yang kontras dengan kebiasaanku berteman dekat dengan beberapa pria selagi tak ada kominten apapun di sana. Ya bagiku HTS (hubungan tanpa status) ataupun TTM (teman tapi mesra) adalah pilihan tepat, karena kami toh dalam kondisi menilai dinilai, sehingga tak masalah bila menjalani semua itu. Karena bukan tipe penghianat jalan itu yang dulu kupilih agar tak menyalahi ataupun merugikan siapapun.

Sebenarnya semua ini refleksi dari egoku yang memandang bahwa diluar pernikahan yang syah hubungan antara laki perempuan adalah setara. Bukankah tidak fair namanya bila perempuan hanya menunggu diapeli di malam minggu, sementara si pria bebas mendekati perempuan lainnya di saat pun tempat yang berbeda? Permainan lelaki itu kuikuti dengan kesadaran penuh. Sakit happy, jatuh bangun kunikmati karena akulah pengendalinya. Bak bermain layangan, angin memang bisa jadi faktor penganggu, tapi selama aku bermain cantik, tahu dengan pasti kapan saat menarik dan kapan saat mengulur benang pun kapan saat tepat untuk memulai permainan atau untuk mengakhirinya, aku tetap akan selamat.

Aku juga tak pernah memandang tabu seorang perempuan yang memberi sinyal pun menanyakan apakah pria yang disukainya juga memiliki pandangan sama. Selagi semua itu dilakukan dengan cara halus dan bijak, aku yakin takkkan ada yang direndahkan atau merendahkan diri di sini. Bukankah perempuan juga berhak tahu ke arah mana suatu hubungan yang terjalin menuju. Apakah stagnan sampai di sini, ada kemajuan ke arah lebih dari pertemanan atau kesan pertama tak seindah kenyataan, waktu berlalu kwalitas hubungan justru mundur?

Ketika akhirnya kutemukan pria yang dalam kondisi apapun membuatku merasa nyaman, kuputuskan untuk segera meresmikannya. Ya, hubungan kami lebih didasari pencarian ”soulmate” meski tentu saja tak menampik ada faktor asmara di sana. Tlah terbiasa kami dengan jatuh bangun merasakan debaran asmara yang menguras emosi dan membuat jiwa lelah. Saatnya berlabuh pada dermaga kecil yang nyaman, dengan riak kecil mendamaikan, tanpa cemburu curiga berlebihan. Kepercayaan terbagun terjaga tanpa rekayasa, mengalir dengan kesadaran bahwa untuk sampai ke tujuan tidak boleh ada peluang untuk penghianatan. Tak ada rahasia dalam perkawinan kami, apapun bisa kami diskusikan, sharing jiwa dan badan.

Sebelumnya banyak pihak yang menyakan ulang keseriusan kami untuk segera menikah. Kondisi saat itu dianggap belum tepat, aku belum klar skul dan masku baru mulai bekerja. Banyak teman menanyakan keseriusanku memasuki mahligai pernikahan ”Pye, apa kamu dah bener2 siap, dengan tanggungan skripsimu, memanage gaji suamimu tanpa deposit lain, pun hidup dengan mertua dan 4 orang adik ipar yang notabene background keluarganya berbeda denganmu?”

Bismillah aku siap. Kan kujalani semua ini, karena kuyakin ini yang terbaik, kuluruskan niat semata karena Tuhan dan kuserahkan semua kehidupanku kepadaNya, karna dia yang memberiku kehidupan dan pasti Dia pula penjaga terbaik bagiku. Hatiku terasa ringan memasuki pernikahan itu. Mengapa? Mungkin karena aku sama sekali tidak menafikan kemungkinan terjadinya perceraian pun poligami dalam perkawinanku nanti. Semua kuserahkan padaNya tugasku hanyalah menjalankan semua ini sebaik mungkin mengikuti tuntunanNya.

Kesungguhan bertindak dan kepercayaan total pada sang penjaga kehidupan membuat kehidupan pernikahanku terasa nikmat. Kutemukan kedamaian di sana, meski secara materi mungkin dipandang orang tak sesuai dengan pendidikan kami. Hidup ini indah bila manusia berhati indah.....

membaca tanpa berpikir = mubadzir...

jejak

kebajikan ataupun kejahatan, keduanya akan terbongkar karena pasti meninggalkan jejak... tinggal menunggu waktu untuk menuai apapun itu...

dosa terbesar

dosa terbesar adalah kebodohan dan tidak mau berusaha keluar dari jerat kebodohan itu...

hikmah dan rahmat

Hikmah adalah kekayaan intelektual warisan Rasulallah SAW yang tercecer ... bila kau menemukannya dimanapun dan dari siapapun hikmah itu ... ambilllah dan jadikan kekayaan batin untuk memperkokoh keimananmu.....

Rahmat Allah melimpah di segenap penjuru semesta, sesuai kebutuhan masing2 mahlukNya... namun hanya yang mensyukuri nikmatNya yang dapat merasakannya...

ibu...

ibu ... adalah perempuan yang tahu akan harkat dan martabat diri, tahu tujuan hidup dan mampu mengambil keputusan terbaik sebagai wujud syukur atas keistimewaan kodrat penciptaannya .....

ibu ... adalah setiap perempuan yang membaktikan dirinya bagi kemaslahatan ummat ... tanpa meninggalkan kodratnya sebagai perempuan sesuai garis yang ditakdirkan Tuhan ... terlepas dari apakah dia memiliki anak kandung ataupun tidak .....

kasih ibu sepanjang badan ... ya iyalah ... dari ujung kepala hingga ujung kaki 24 jam sehari dibaktikan untuk keluarga sebagai bagian dari aktualisasi diri ... ibu terbaik adalah yang terbaik di mata keluarganya ...

tertipu dunia

Aku tak mau jadi manusia yg merugi... Allah tempatku bergantung, penjamin kebutuhan semua mahluk ... yg tertipu dunia karena berharap pada mahluk, hanya akan dapat kecewa .....

miskin hati

orang yang kaya karena merasa cukup dengan nikmat Tuhan, akan ditinggikan derajatnya di hadapan Tuhan dan semua mahlukNya ... yang miskin karena selalu merasa kekurangan, akan dihinakan di hadapan Tuhan dan semesta alam .....

Asyura

10 Muharram ... tunaikan sedekah bagi anak yatim dan para janda ... limpahkan kasih sayang bagi suami/istri, anak2 dan saudara ... royalan ....

Hari Asyura, hari kasih sayang ... ingatan melayang pda peristiwa Karbala ... ahlil baits ... betapa jauh kami dari teladan pengorbananmu.....
makanan yang berasal dari harta haram, akan membawa pada tindak maksiat ... makanan yang berkah akan menuntun pada ketaatan ibadah .....
kebanyakan manusia menganggap besar sedikit kelebihan diri ... memandang ringan pada yang lain ... melupakan kebesaran hakiki milik Tuhan semata .....
kesombongan diri meski sebesar biji sawi tersembunyi di sudut hati ... dapat menjadi sebab tertolaknya amal ... Tuhan Pemilik Segala ... manusia sebagai mahluk harusnya tak punya nyali unjuk gigi ompong di hadapanNya ..... tunduk merendahlah bersyukur atas segala nikmat pemberianNya ....
buka hati, buka telinga, buka mata ... hikmah terserak di mana2 ... ambilllah ... jangan ragu meski itu datang dari dari rivalmu .....
tiap kali ada ahli ilmu meninggal, terjadilah lubang dalam komunitas yang tak tertutupi hingga ada ahli ilmu yang setara menggantikannya ... duhai, adakah posisiku di majlis itu smentara masih berat hati luruskan niat, berat bahu menambah amalan ibadah .....
berbagi ... adil ... mudah diucapkan berat menjalani ... Tuhan Semesta Alam setiasa memberi ... adil ... sesuai kebutuhan masing2 mahluk ...tapi manusia cenderung lupa diri .....

persinggahan

bermimpilah memetik bulan ... jalani kehidupan ini dengan penuh kesungguhan ... setiap perjalanan, persinggahan, pertemuan tidak akan tersia ... semua pasti berbekas ... akan ada imbalan, tunai ataupun terhutang saat tiba waktunya nanti .....

kebohongan

seorang pembohong tak butuh waktu berpikir tuk terucap kata2 palsu ...terlontar begitu aja, mengalir bersama aliran darah di badan ... tak berpikir kalau beberapa orang dapat mendeteksi kebohongan itu ... apalagi Tuhan .....

Kaya hati

Mengesampingkan kepentingan pribadi untuk sesuatu yang besar, awalnya memang terasa berat. Tapi kepuasan batin yang diperoleh ,jauh melampaui sedikit pengorbanan yang dilakukan... Begitupun dengan bersedekah, mengembalikan sebagian titipanNya dalam penjagaanNya, terkadang menimbulkan rasa sakit. Tapi bila mau sedikit lebih bersabar, rasa sakit itu akan merubah menjadi nikmat, karena berarti hati kita menjadi lebih kaya...

cinta kasih

kasih antar anak adam adalah berkah Tuhan ... bila di jalani secara tidak prosedural ... bersiaplah petaka kan menimpa .....

Titipan Tuhan

Tuhan ... sesungguhnya rizkiku, hartaku, keluargaku ... semua itu hanyalah titipanMu ... hanya kepadaMu kuserahkan penjagaan semua itu ... hanya kepadaMu tempatku berserah ... dan hanya kepadaMu tempatku kembali .....

Kamis, 20 Mei 2010

hidup

aku bernafas ... aku mendengar ... aku melihat ... aku berpikir ... aku bertindak ... aku hidup ... alhamdulillah .....

pendusta

seorang pendusta akan memohon agar Tuhan menunjukkan jalan lurus ... namun pengingkaran terus menerus membuatnya makin terjerumus ....

sempurnanya sholat

salah satu tanda pencapaian kesempurnaan sholat seseorang terlihat dari berkurangnya tindak maksiat dalam kehidupan keseharian .....

dunia, panggung sandiwara

dunia ini bak panggung sandiwara ... banyak aktor banyak peran ... semua berjalan sesuai skenario Sang Dalang ... masing2 mempunyai takdirnya sendiri ... tinggal bagaimana cara menjalani agar hasil yang dicapai maksimal .....
Tuhan menciptakan semua berpasangan ... laki perempuan, malam siang, buruk baik ... keseimbangan dalam perbedaan ... manusialah yang menghancurkan semua itu ... menjungkir balikkan keadaan, hingga yang baik tampak buruk, yang buruk tampak baik ... naudzubillahimindzalik .....
ketika ku ingin waktu melambat, dia berlari secepat kilat ... bila ku ingin bergerak cepat, dia melambat asal selamat ... kala ku ingin jarak tercipta, bumi terlipat dia mengada ... saat ku ingin mendekat, aral membentang semua tersekat ... Tuhan Kuasa Segala, ampunkan hamba terlalu banyak meminta .....
Seorang buruh dengan UMR 850 ribu rupiah yang bershodaqoh 30 ribu rupiah, jauh lebih kaya dibanding kekikiran seorang presdir yang baru mendapat komisi 1 trilyun dan mengeluarkan shodaqoh seratus juta rupiah ...
bila tetangga tak mampu tidur karna menahan lapar sementara kita mengkonsumsi hidangan hingga tepar...masih pantaskah kita merasa kaya sementara berbagi tak pernah dijalani...masih pantaskan mengaku berTuhan bila tidak berperikemanusiaan.....
kesepakatan telah diucapkan, butuh kesungguhan tuk mewujudkan ... konsisten kan sampai tujuan, pengingkaran tanda ketidakdewasaan ... bila kepercayaan runtuh, jalinan berubah menjadi musuh.....
perbedaan terbesar antar individu bukan semata terkait jumlah kepemilikan ... tetapi lebih pada perbedaan tujuan hidup dan cara pencapaiannya.....
sabar dan syukur, bak dua sisi keping mata uang... berbeda tapi saling melengkapi, tak bermakna bila tampil sendiri.....
bila ilmu tidak diamalkan... sebatas jadi pengetahuan dan bahan perdebatan... bersiaplah menuju ambang kehancuran peadaban.....

Belajar dari Mbak Sofie

Seorang prempuan seumurku dg 3 anak seumur anak2ku,divonis kanker stadium 4, menyerang perhiasan wanita, tulang dan levernya. Namun masih bisa bercerita dan tersenyum menghadapi itu semua. Contoh nyata kesabaran dan rasa syukur yang menjadi barang angka saat manusia ingin semuanya seketika.

Empat tahun sudah, kemo membuatnya semakin rapuh. Meski optimisme atas kesembuhan total mulai memudar, salutku atas keteguhan beliau serta orang-orang terdekat. Saudariku, anda menginspirasi dan menyadarkan bahwa hidup terlalu berharga bila hanya dipenuhi air mata tanpa usaha sekuatnya. Kehormatan tertinggi sbg manusia hanya dapatdiraih bila memanfaatkan waktu tersisa dengan menjadi insan yang paling bermanfaat bagi semesta.

Berkesempatan mengenalmu, membuatku menengok ke belakang, selama ini betapa begitu banyak waktu tersia, banyak "nikmatNya" terabaikan begitu saja. Semoga hikmah ini menetap selamanya, menuntunku ke arah yang lebih baik lagi, mendekat pada tujuan sebenar hidup... Allahu Akbar.....
sedikit aksi menjaga bumi... buang sampah pada tempatnya.....
april dah lewat, ingat artikel 2 th lalu... dari gelap menuju cahaya... karena hidayah ilmu, kufur menjadi iman... karunia Allah terbesar... alhamdulillah
sedang ingat firman Tuhan "Aku seperti prasangka hambaku terhadapKu"... jangan putus harapan selagi nyawa masih dikandung badan.....
kalo ada orang dari pelit berubah jadi dermawan, maka lihatlah dengan siapa belakangan ini dia bergaul. pasti ada orang hebat dibelakangnya..... kebalikannya, bila ada orang yang selama ini kita anggap baik ternyata kita salah anggapan, pasti ada yang salah dalam cara dia mencari nafkah.....
orang datang curhat 2 atau 3 kali, advis blum dijalani
bolehlah... bila pengulangan berkali, kisah sama, tanpa aksi berarti,
sudahlah, buang waktu saja... ingat firman Tuhan: Allah tak akan mengubah nasib
kaum bila bukan mereka sendiri yang merubahnya.....
Penistaan terbesar adalah ketika seseorang beranggapan kita bodoh dengan melakukan kebohongan di depan mata kita. Padahal sesungguhnya kebohongan itu terdeteksi dengan baik karena kepandaian kita. Karena itu tak perlu merasa marah bila dianggap bodoh, karena kita tahu siapa yang lebih bodoh. Tak perlu pula merasa kasihan karena
berarti dia tidak menghargai diri sendiri dengan berlagak sok pintar.....
Kepercayaan harus dibangun di semua lini kehidupan, namun perlu diingat bahwa kepercayaan tidak mungkin dibangun sepihak, harus saling menjaga... selama tidak berhubungan dengan penegakan keadilan, kesalahan adalah rahasia antar individu dengan Tuhan... jika suatu hal tidak menyangkut kedzoliman, berlaku asas praduga tak bersalah, ada hak diam bila pertanyaan menyangkut kondisi pribadi yang penanya tidak berhak tahu...tak perlu perlu sharing sesuatu yang berpotensi memunculkan dampak negatif pada kondisi kekinian atau masa depan... bagimanapun juga orang terkadang mudah memaafkan tapi sulit melupakan...

Jangan sekalikali berani meminta agar diberi cobaan oleh Tuhan, karena pasti kita takkkan kuat melaluinya.......

batas pemenuhan keinginan

kebanyakan manusia tidak pernah merasa puas dengan begitu banyak pemberian Tuhan yang hingga hari ini masih dapat dinikmatinya. Meski secara materi sudah berlebih, namun masih saja menghendaki milik orang lain yang sebenarnya secara fisik nilainya jauh lebih rendah dibanding apa yang dimilikinya. Memang sulit mengatur kata hati, karena kalau diperturutkan ada begitu banyak ambisi tersimpan di sana. Padahal semakin banyak keinginan, makin banyak pula yang takkan terpenuhi.....
keadilan hanya dapat ditegakkan dengan mengesampingkan perasaan dan kepentingan pribadi... cinta hadir untuk mengasah kepekaan terhadap keadaan sekitar, bukan sebagai dalih bahwa memperturutkan perasaan adalah kehendakNya... hidup hanya berbilang tahun, namun manusia menghabiskan waktu untuk menggapai kepuasan semu... padahal bukankah semua kepentingan mahluk sudah dijamin pemenuhannya oleh penciptaNya......
suami terbaik adalah yang paling baik dalam memperlakukan istrinya... istri terbaik adalah yang paling baik dalam mentati amanah dari suaminya...

Rabu, 05 Mei 2010

TOMBO ATI

Tombo ati iku ono limang perkoro
kaping pisan, moco Quran sa’maknane
kaping pindo, sholat wengi lakonono
kaping telu, wong kang sholeh kumpulono
kaping papat, wetengiro ingkang luwe
kaping limo, dzikir wengi ingkang suwe

salah akwijine sopo biso ngelakoni
insya Allah Gusti Pangeran ngijabahi

cinta Quran dengan menyelami maknanya
sujudkan jiwa raga di tengah sunyi malam
kepada orang sholeh dirimu senantiasa dekatkan
adapun terhadap rasa lapar upayakan bertahan
dan atas keasyikan zhikir jangan pernah bosan

salah satu saja engkau khusyu’ melakukannya
insya Allah nasibmu akan dirawat oleh Yang Maha Kuasa

ADAPTASI DARI SAYIDINA ALI BIN ABI THALIB
DITERJEMAHKAN DAN DIPOPULERKAN OLEH KYAI BISRI MUSTOFA
MERUPAKAN SALAH SATU LAGU DARI ALBUM “KADO MUHAMMAD” EMHA AINUN NADJIB DAN GAMELAN KIAI KANJENG.

WANITA SHALIHAH

Shalihah atau tidaknya seorang wanita bergantung ketaatannya pada aturan-aturan Allah. Aturan-aturan tersebut berlaku universal, bukan saja bagi wanita yang sudah menikah, tapi juga bagi remaja putri.
Mulialah wanita shalihah. Di dunia, ia akan menjadi cahaya bagi keluarganya dan berperan melahirkan generasi dambaan. Jika ia wafat, Allah akan menjadikannya bidadari di surga. Kemuliaan wanita shalihah digambarkan Rasulullah SAW dalam sabdanya, "Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah". (HR. Muslim).
Dalam Al-Quran surat An-Nur: 30-31, Allah Swt memberikan gambaran wanita shalihah sebagai wanita yang senantiasa mampu menjaga pandangannya. Ia selalu taat kepada Allah dan Rasul Nya. Make up-nya adalah basuhan air wudhu. Lipstiknya adalah dzikir kepada Allah. Celak matanya adalah memperbanyak bacaan Al-Quran.
Wanita shalihah sangat memperhatikan kualitas kata-katanya. Tidak ada dalam sejarahnya seorang wanita shalihah centil, suka jingkrak-jingkrak, dan menjerit-jerit saat mendapatkan kesenangan. Ia akan sangat menjaga setiap tutur katanya agar bernilai bagaikan untaian intan yang penuh makna dan bermutu tinggi. Dia sadar betul bahwa kemuliaannya bersumber dari kemampuannya menjaga diri (iffah).
Wanita shalihah itu murah senyum. Baginya, senyum adalah shadaqah. Namun, senyumnya tetap proporsional. Tidak setiap laki-laki yang dijumpainya diberikan senyuman manis. Senyumnya adalah senyum ibadah yang ikhlas dan tidak menimbulkan fitnah bagi orang lain.
Wanita shalihah juga pintar dalam bergaul. Dengan pergaulan itu, ilmunya akan terus bertambah. Ia akan selalu mengambil hikmah dari orang-orang yang ia temui. Kedekatannya kepada Allah semakin baik dan akan berbuah kebaikan bagi dirinya maupun orang lain.
Ia juga selalu menjaga akhlaknya. Salah satu ciri bahwa imannya kuat adalah kemampuannya memelihara rasa malu. Dengan adanya rasa malu, segala tutur kata dan tindak tanduknya selalu terkontrol. Ia tidak akan berbuat sesuatu yang menyimpang dari bimbingan Al-Quran dan Sunnah. Ia sadar bahwa semakin kurang iman seseorang, makin kurang rasa malunya. Semakin kurang rasa malunya, makin buruk kualitas akhlaknya.
Pada prinsipnya, wanita shalihah adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Rambu-rambu kemuliaannya bukan dari aneka aksesoris yang ia gunakan. Justru ia selalu menjaga kecantikan dirinya agar tidak menjadi fitnah bagi orang lain. Kecantikan satu saat bisa jadi anugerah yang bernilai. Tapi jika tidak hati-hati, kecantikan bisa jadi sumber masalah yang akan menyulitkan pemiliknya sendiri.
Saat mendapat keterbatasan fisik pada dirinya, wanita shalihah tidak akan pernah merasa kecewa dan sakit hati. Ia yakin bahwa kekecewaan adalah bagian dari sikap kufur nikmat. Dia tidak akan merasa minder dengan keterbatasannya. Pribadinya begitu indah sehingga make up apa pun yang dipakainya akan memancarkan cahaya kemuliaan. Bahkan, kalaupun ia "polos" tanpa make up sedikit pun, kecantikan jiwanya akan tetap terpancar dan menyejukkan hati orang-orang di sekitarnya.
Jika ingin menjadi wanita shalihah, maka belajarlah dari lingkungan sekitar dan orang-orang yang kita temui. Ambil ilmunya dari mereka. Bahkan kita bisa mencontoh istri-istri Rasulullah Saw. seperti Aisyah. Ia terkenal dengan kekuatan pikirannya. Seorang istri seperti beliau bisa dijadikan gudang ilmu bagi suami dan anak-anak.
Contoh pula Siti Khadijah, figur istri shalihah penentram batin, pendukung setia, dan penguat semangat suami dalam berjuang di jalan Allah Swt. Beliau berkorban harta, kedudukan, dan dirinya demi membela perjuangan Rasulullah. Begitu kuatnya kesan keshalihahan Khadijah, hingga nama beliau banyak disebut-sebut oleh Rasulullah walau Khadijah sendiri sudah meninggal. Bisa jadi wanita shalihah muncul dari sebab keturunan. Seorang pelajar yang baik akhlak dan tutur katanya, bisa jadi gambaran seorang ibu yang mendidiknya menjadi manusia berakhlak. Sulit membayangkan, seorang wanita shalihah ujug-ujug muncul tanpa didahului sebuah proses. Di sini, faktor keturunan memainkan peran. Begitu pun dengan pola pendidikan, lingkungan, keteladanan, dan lain-lain. Apa yang tampak, bisa menjadi gambaran bagi sesuatu yang tersembunyi.
Banyak wanita bisa sukses. Namun tidak semua bisa shalihah. Shalihah atau tidaknya seorang wanita bergantung ketaatannya pada aturan-aturan Allah. Aturan-aturan tersebut berlaku universal, bukan saja bagi wanita yang sudah menikah, tapi juga bagi remaja putri. Tidak akan rugi jika seorang remaja putri menjaga sikapnya saat mereka berinteraksi dengan lawan jenis yang bukan mahramnya. Bertemanlah dengan orang-orang yang akan menambah kualitas ilmu, amal, dan ibadah kita. Ada sebuah ungkapan mengatakan, "Jika kita ingin mengenal pribadi seseorang maka lihatlah teman-teman di sekelilingnya."
Peran wanita shalihah sangat besar dalam keluarga, bahkan negara. Kita pernah mendengar bahwa di belakang seorang pemimpin yang sukses ada seorang wanita yang sangat hebat. Jika wanita shalihah ada di belakang para lelaki di dunia ini, maka berapa banyak kesuksesan yang akan diraih. Selama ini, wanita hanya ditempatkan sebagai pelengkap saja, yaitu hanya mendukung dari belakang, tanpa peran tertentu yang serius. Wanita adalah tiang Negara. Bayangkanlah, jika tiang penopang bangunan itu rapuh, maka sudah pasti bangunannya akan roboh dan rata dengan tanah. Tidak akan ada lagi yang tersisa kecuali puing-puing yang nilainya tidak seberapa. Kita tinggal memilih, apakah akan menjadi tiang yang kuat atau tiang yang rapuh? Jika ingin menjadi tiang yang kuat, kaum wanita harus terus berusaha menjadi wanita shalihah dengan mencontoh pribadi istri-istri Rasulullah.
Dengan terus berusaha menjaga kehormatan diri dan keluarga serta taat beribadah, maka pesona wanita shalihah akan melekat pada diri kaum wanita kita.
(pengusahamuslim.com)

SEMBUHKAH SAKITKU DENGAN SEDEKAH

Syaikh Sulaiman bin Abdul Karim Al-Mufarrij berkata, "Wahai saudaraku yang sedang sakit, sedekah yang dimaksudkan dalam hadis ini adalah sedekah yang diniatkan untuk memperoleh kesembuhan. Boleh jadi anda telah banyak bersedekah, tetapi tidak anda niatkan untuk mendapatkan kesembuhan dari Allah. Karena itu, cobalah lagi sekarang dan tumbuhkanlah keyakinan bahwa Allah akan menyembuhkan diri anda. Isilah perut para fakir miskin hingga kenyang, atau santunilah anak yatim, atau wakafkanlah harta anda, atau berikanlah sedekah amal jariyah. Sesungguhnya sedekah dapat mengangkat dan menghilangkan berbagai penyakit, musibah, dan cobaan. Ini sudah banyak dialami orang-orang yang diberi taufik dan hidayah oleh Allah sehingga mereka memperoleh obat penawar ruhaniah dan lebih bermanfaat ketimbang hanya obat-obatan biasa.
Juga, Rasulullah SAW telah melakukan pengobatan dengan metode ruhaniyah ilahiyyah (yang menitik beratkan pada aspek keimanan, ketaatan, dan keyakinan kepada Allah). Demikian juga dengan para generasi salafus saleh, mereka juga selalu bersedekah sesuai kadar sakit dan derita yang menimpa mereka. Sedekah yang mereka keluarkan adalah harta yang sangat berkualitas. "Wahai saudaraku yang sedang sakit, janganlah anda bakhil terhadap diri anda sendiri, sekaranglah waktunya untuk sedekah." (Shifatun 'ilajiyyah Tuzilu Al-Amradh bin Al-Kulliyyah)

Kisah berikut ini diceritakan sendiri oleh orang yang mengalaminya kepada Syaikh Sulaiman bin Abdul Karim Al-Mufarrij. Orang itu berkata, "Aku mempunyai putri balita yang menderita penyakit di tenggorokannya. Telah kebawa dia keluar masuk beberapa rumah sakit dan berkonsultasi dengan banyak dokter, tetapi tidak ada hasilnya. Penyakit putriku bahkan memburuk. Hampir-hampir akupun jatuh sakit memikirkannya dan perhatian seluruh keluarga tersita untuk mengurusinya. Yang bisa kami lakukan hanyalah memberinya obat untuk mengurangi rasa sakitnya. Kalau bukan karena rahmat Allah SWT, rasanya kami sudah putus asa.
Namun suatu hari ada seorang yang saleh meneleponku dan menyampaikan hadis Rasulullah SAW, bahwa 'Obatilah orang-orang yang sakit di antara kalian dengan bersedekah.'
Kukatakan kepadanya, 'sungguh aku sudah banyak bersedekah!. Tapi beliau berkata, 'Bersedekahlah kali ini dengan niat agar Allah SWT menyembuhkan putrimu.'
Aku langsung mengeluarkan sedekah yang sangat sederhana kepada seorang fakir. Tak ada perubahan kepada putriku. Kusampaikan hal itu kepada orang saleh tersebut. Katanya, 'Anda adalah orang yang mendapatkan banyak nikmat dan harta. Cobalah engkau bersedekah dalam jumlah lebih banyak.
Setelah mendengar itu, aku mengisi mobil sepenuh-penuhnya dengan beras, lauk pauk dan bahan makanan lainnya, lalu kubagi-bagikan langsung kepada orang-orang yang membutuhkan sehingga mereka sangat senang menerimanya. Dan demi Allah (aku bersumpah), aku tidak akan pernah lupa ketika sedekah itu habis kubagikan, Alhamdulillah putriku yang sedang sakit sembuh sempurna. Sejak saat itu, aku menyakini bahwa di antara sebab-sebab syar'i yang paling utama untuk meraih kesembuhan adalah sedekah.
Dan sekarang, berkat karunia Allah SWT, putriku telah tiga tahun tidak mengalami sakit apapun. Aku pun banyak mengeluarkan sedekah terutama mewakafkan harta pada hal-hal yang baik dan (Alhamdulillah) setiap hari aku merasakan nikmat dan kesehatan kepada diri sendiri maupun pada keluarga. Juga, aku merasakan keberkahan dalam hartaku."
("Sedekah Cinta", Diana Ekarini dan Ary Nilandari)