Kamis, 27 Agustus 2009

JANGAN BERTEMAN DENGAN ORANG BODOH

By: Yuliantoro

Sahl bin Abdullah dalam kitab Maroqil Ubudiyah mengatakan hindarilah berteman dengan tiga macam orang, yaitu para penguasa yang sombong dan lalai, para ahli baca (ulama) yang berpura-pura baik dan pra pengamal tasawuf yang bodoh. Dan jika engkau cari teman untuk jadi mitra belajar dan teman dalam urusan agama serta dunia, perhatikan lima perkara ini.
Pertama, carilah teman yang berakal (cerdas). Sayyidina Ali bin Abi Thalib berkata: Janganlah engkau berteman dengan orang bodoh dan jagalah dirinya. Banyak orang bodoh membinasakan orang berakal ketika berteman dengannnya. Manusia diukur dengan manusia bila berjalan dengannya, seperti sandal dengan sandal bila sandal itu berdampingan dengan pasangannya. Sesuatu itu berdampingan ukuran dan kemiripan dengan benda lainnya sedang hati itu menjadi petunjuk hati yang lain bila berjumpa dengannya.”
Kedua, akhlak yang baik. Orang yang memiliki akhlak buruk tidak bisa mengendalikan nafsunya di waktu marah dan bangkit syahwatnya. Orang berakal memahami segala sesuatu apa adanya sehingga jika dikuasai amarah dan syahwat atau kekikirannya atau sifat penakut, maka ia menuruti hawa nafsunya dan menentang apa yang diketahuinya. Itulah akhlak buruk. Alqomah bin Milhan Ra berwasiat kepada anaknya menjelang wafat. Ia berkata: “Hai anakku, apabila engkau ingin berteman dengan sesorang, maka bertemanlah dengan orang yang apabila engkau melayaninya dengan perkataan dan perbuatan, ia melindungimu dalam kehormatan, jiwa dan hartamu. Jika engkau berteman dengan, maka ia mengiasimu. Jika engau tidak mempunyai biaya, maka ia menanggungnya dan mencukupimu.”
Ali bin Abi Thalib berkata: “Sesungguhnya saudaramu yang sebenarnya adalah yang bersamamu dan yang membahayakan dirinya untuk memberimu manfaat dan yang ketika datang musibah, ia menolongmu ia korbankan dirinya untuk menyenangkanmu.”
Ketiga, janganlah berteman dengan orang fasik yang terus menerus melakukan maksiat besar. Allah berfirman: “Janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah kami lalaikan dari mengingat kami serta menuruti hawa nafsuna dan keadaannya itu melampaui batas.” (Al Kahfi)
Orang fasik selalu melakukan maksiat secara terus menerus, mengajakmu melakukan kemaksiatan, suka melakukan ghibah (dosa besar), hatinya selalu dihinggapi iri dengki.
Keempat, bertemanlah dengan orang yang tidak tamak terhadap dunia. Berteman dengan orang tamak adalah racun dunia yang mematikan. Dalam Kitab Ihya Ulumuddin dikatakan bergaul dengan orang tamak menambahkan ketamakanmu dan bergaul dengan orang zahid menyebabkan kezuhudanmu. Ali Ra berkata: Hiduplah ketaatan-ketaan dengan duduk bersama orang yang disegani.
Lugman berkata kepada anaknya: Hai anakku duduklah dengan para ulama dan mendekatlah kepada mereka dengan kedua lututmu, karena hati menjadi hidup dengan mendengarkan hikmah seperti bumi yang tandus dihidupkan dengan hujan deras.
Kelima, berkata benar. Jangan berteman dengan pendusta karena engkau tidak tahu keadaannya yang sebenarnya. Jangan berteman dengan orang kikir karena ia menghalangi untuk mendapatkan sesuatu yang paling engkau butuhkan. Janganlah berteman dengan orang penakut karena ia akan membiarkanmu dan lari di saat menghadapi bahaya. *** www.lidahwali.com

Tidak ada komentar: