Selasa, 25 Agustus 2009

SIWAK, SALAH SATU DIMENSI UKHUWAH ISLAM

By; Yuningsih Purwoastuti
Islam sangat menekankan kebersihan dalam setiap aspek kehidupan. Inna afdholu minal iman. Kebersihan di sini mencakup dimensi fisik seperti adanya kewajiban wudhu, mandi - khususnya mandi besar -, siwakan -menggosok gigi – menghilangkan najis, maupun menjaga kebersihan alam dengan tidak mengotori dan merusaknya. Adapun dimensi mental maupun kebersihan hati, dengan menghindari penyakit hati – iri, dengki, sombong, agar ukuwah dapat terjaga.
Rasulallah bersabda : Hendaknya kalian selalu bersiwak, karena dalam bersiwak itu ada sepuluh perkara terpuji, yaitu
1. dapat membersihkan mulut
2. membuat Allah ridha
3. membuat setan marah
4. dicintai Allah dan malaikat pencatat amal
5. menguatkan gusi
6. menghilangkan lendir pada tenggorokan
7. menyegarkan nafas
8. membersihkan cairan yang tidak berguna
9. menguatkan pandangan mata
10. menghilangkan bau busuk di mulut (Nashaihul Ibad)
Al Quran Surat Al Baqarah ayat 2 Allah telah berfirman : Dan ingatlah ketika Ibrahin diuji Rabbnya dengan beberapa kalimat perintah lalu Ibrahim menunuikannya, dijelaskan oleh Ibnu’ abbas bahwa maksud dari beberapa kalimat dalam ayat ini adalah sepuluh perkara yang diperintahkan, yakni lima perkara ada di kepala dan lima perkara lagi ada di badan. Lima perkara yang ada di kepala adalah:
1. bersiwak,
2. berkumur,
3. istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung),
4. memendekkan kumis dan
5. bercukur
Ada pun lima perkara yang ada di tubuh adalah:
1. mencabut bulu ketiak,
2. memotong kuku,
3. mencukur rambut kemaluan,
4. kitan dan
5. bercebok.

HR Muslim ra. Berkata bahwasanya Rasul pernah bersabda : Barang siapa yang makan bawang merah, bawang putih (dalam keadaan mentah) dan daun kucai janganlah sekali-kali ia mendekati masjid kami karena sesungguhnya malaikat itu juga merasa terganggu terhadap apa yang menganggu anak Adam (manusia) kitab Durratun Nashihin.
Bersiwak atau gosok gigi mengurangi lendir, meningkatkan daya hafal dan kefasihan atau memperjelas ucapan. Bersiwak itu bernilai tinggi. Orang yang bersiwak sebelum salat atau membaca Al-Qur’an pahalanya dilipatkan sampai 70 kali (Kitab Taklim Muta’alim).
Barangsiapa hendak menghapal ilmu, maka hendaklah ia membiasakan lima perkara, pertama, shalat malam sekalipun dua rakaat, kedua,senantiasa berwudhu, ketiga, bertaqwa dalam rahasia ataupun terang-terangan, keempat, makan untuk memperolek kekuatan, bukan untuk memenuhi syahwat dan kelima, bersiwak (Durratun Nashihin, Bab Ilmu).

Tidak ada komentar: